Tren Fashion Harajuku Anak Gaul Di Jepang
Trend Fashion Harajuku Style di Jepang bermula dari Distrik Shibuya, Tokyo. Kawasan ini terkenal sebagai tempat bawah umur muda yang gemar dengan keunikan gaya berpakaian mereka, mengeksplorasi banyak sekali pakaian dan berkumpul di sekitar Kuil Meiji, Taman Yoyogi, sentra perbelanjaan Jalan Takeshita (Takeshita-dōri), department store Laforet, dan Gimnasium Nasional Yoyogi.
Pada awalnya Sejarah Tren Fashion Harajuku Anak Gaul Jepang dikenal dengan istilah Onden, sebuah tempat komunitas dibelah selatan Omotesando. Tapi usang kelamaan lebih terkenal dengan sebutan harajuku (原宿?) nama yang diambil dari Stasiun JR Harajuku. Komunitas ini terus berkembang subur yang pertama kali dipelopori oleh sub kultur Takenoko-zoku dan hingga sekarang anda masih dapat menemui kelompok-kelompok anak muda berpakaian abnormal unik ini disekitar daerah Harajuku.
Pada awalnya Sejarah Tren Fashion Harajuku Anak Gaul Jepang dikenal dengan istilah Onden, sebuah tempat komunitas dibelah selatan Omotesando. Tapi usang kelamaan lebih terkenal dengan sebutan harajuku (原宿?) nama yang diambil dari Stasiun JR Harajuku. Komunitas ini terus berkembang subur yang pertama kali dipelopori oleh sub kultur Takenoko-zoku dan hingga sekarang anda masih dapat menemui kelompok-kelompok anak muda berpakaian abnormal unik ini disekitar daerah Harajuku.
Sejarah Fashion Harajuku Style di Jepang
Sebelum zaman Edo, Harajuku merupakan salah satu kota penginapan (juku) bagi orang yang bepergian melalui rute Jalan Utama Kamakura. Tokugawa Ieyasu menghadiahkan penguasaan Harajuku kepada ninja dari Provinsi Iga yang membantunya melarikan diri dari Sakai sesudah terjadi Insiden Honnōji.
Di zaman Edo, kelompok ninja dari Iga mendirikan markas di Harajuku untuk melindungi kota Edo sebab letaknya yang strategis di belahan selatan Jalan Utama Kōshū. Selain ninja, samurai kelas Bakushin juga menentukan untuk bertempat tinggal di Harajuku. Di zaman Meiji, Harajuku dibangun sebagai daerah penting yang menghubungkan kota Tokyo dengan wilayah sekelilingnya.
Setelah itu, Omotesando (jalan utama ke kuil) dibangun pada tahun 1919 sesudah Kuil Meiji didirikan. Setelah dibukanya banyak sekali department store pada tahun 1970-an, Harajuku menjadi sentra busana. Kawasan ini menjadi terkenal di seluruh Jepang sesudah diliput majalah fesyen menyerupai Anan dan non-no.
Pada waktu itu, kelompok gadis-gadis yang disebut Annon-zoku sering dijumpai berjalan-jalan di daerah Harajuku. Gaya busana mereka memalsukan busana yang dikenakan model majalah Anan dan non-no. Sekitar tahun 1980-an, Jalan Takeshita menjadi ramai sebab orang ingin melihat Takenoko-zoku yang berdandan abnormal dan menari di jalanan.
Di zaman Edo, kelompok ninja dari Iga mendirikan markas di Harajuku untuk melindungi kota Edo sebab letaknya yang strategis di belahan selatan Jalan Utama Kōshū. Selain ninja, samurai kelas Bakushin juga menentukan untuk bertempat tinggal di Harajuku. Di zaman Meiji, Harajuku dibangun sebagai daerah penting yang menghubungkan kota Tokyo dengan wilayah sekelilingnya.
Setelah itu, Omotesando (jalan utama ke kuil) dibangun pada tahun 1919 sesudah Kuil Meiji didirikan. Setelah dibukanya banyak sekali department store pada tahun 1970-an, Harajuku menjadi sentra busana. Kawasan ini menjadi terkenal di seluruh Jepang sesudah diliput majalah fesyen menyerupai Anan dan non-no.
Pada waktu itu, kelompok gadis-gadis yang disebut Annon-zoku sering dijumpai berjalan-jalan di daerah Harajuku. Gaya busana mereka memalsukan busana yang dikenakan model majalah Anan dan non-no. Sekitar tahun 1980-an, Jalan Takeshita menjadi ramai sebab orang ingin melihat Takenoko-zoku yang berdandan abnormal dan menari di jalanan.
Inilah Jenis-Jenis Fashion Harajuku Style di Jepang
Visual Kei lebih mengarah kepada gaya Harajuku yang mengikuti gaya artis rock Jepang (JRock). Ciri-ciri dari gaya ini ialah kostum yang rumit dan detail, gaya yang eksentrik, atau aneh, tampilan dan rambut yang ditata sedemikian rupa, serta penggunaan make-up yang mencolok.
Berikut ini ialah gaya yang paling sering kita temui, Cosplay, kependekan dari Costume Player (dalam Bahasa Jepang diucapkan sebagai “Kosupure”). Cosplay merupakan gaya berpakaian yang mengikuti huruf manga, anime, ataupun video game.
Lolita ialah gaya busana Jepang yang dipengaruhi oleh gaya Victorian serta busana periode Rococo (Late Baroque). Ciri-ciri yang banyak ditemui dari gaya Lolita ialah rok ataupun gaun panjang selutut dengan bentuk menyerupai cupcake (mengembang di belahan bawah), kaus kaki ataupun stoking selutut, hiasan kepala, serta baju dengan banyak renda. Lolita sendiri terdiri dari beberapa fatwa gaya, contohnya Gothic Lolita (GothLoli), Sweet Lolita, Qi Lolita, Wa Lolita, Country Lolita, dan masih banyak lagi.
Decora atau “Decoration” ialah gaya Jepang yang bercirikan pakaian dan aksesoris dengan warna-warna cerah, pemakaian banyak jepit rambut dengan hiasan dan pita. Aksesoris lainnya yang biasa disertakan dalam gaya ini ialah boneka plasik ataupun boneka yang berbulu, serta perhiasan yang dapat menyebabkan suara dikala sang pemakai bergerak.
Sedangkan Kawaii, yang dalam Bahasa Jepang berarti manis atau imut, dalam hal gaya Harajuku mempunyai arti seseorang yang menggunakan pakaian yang terlihat menyerupai untuk bawah umur atau gaya yang menonjolkan kelucuan/keimutan orang yang menggunakan pakaian tersebut. Ciri-cirinya ialah baju dengan banyak kerutan, warna pastel atau warna-warna terang, penggunaan aksesoris, termasuk mainan atau boneka berukuran besar, serta tas yang menampilkan huruf anime.
Sedangkan Kawaii, yang dalam Bahasa Jepang berarti manis atau imut, dalam hal gaya Harajuku mempunyai arti seseorang yang menggunakan pakaian yang terlihat menyerupai untuk bawah umur atau gaya yang menonjolkan kelucuan/keimutan orang yang menggunakan pakaian tersebut. Ciri-cirinya ialah baju dengan banyak kerutan, warna pastel atau warna-warna terang, penggunaan aksesoris, termasuk mainan atau boneka berukuran besar, serta tas yang menampilkan huruf anime.
Gaya ini muncul di Jepang pada awal periode 1990an, puncaknya pada tahun 2000. Ciri khasnya ialah warna kulit yang gelap dikombinasikan dengan rambut yang dicat warna abu-abu, perak, kuning, atau warna lain yang masih berkenaan dengan warna oranye. Gadis Ganguro biasanya menggunakan lipstick, concealer, dan eye shadow warna putih, eyeliner warna hitam, pemakaian bulu mata palsu, facial gem, dan pearl powder.
Pakaian yang dipakai biasanya berwarna cerah, menggunakan rok mini, kain tie-dye, dan menggunakan banyak perhiasan (cincin, kalung, dan gelang). Kogal hampir sama dengan Ganguro. Gadis Kogal terkenal dengan “memamerkan” seakan ingin memberitahu semua orang bahwa mereka sangat mapan melalui pakaian yang mereka gunakan, aksesoris, tas (misalnya menggunakan tas Louis Vuitton), selera musik, dan acara sosial mereka sehari-hari.
Fashion Blogger Cantik Indonesia yang Mendunia
Foto Selfie Ayah Lompati Putri Kaprikornus Trend Di Jepang
Source anehdankonyol.com_Sejarah Harajuku Style Dan Jenisnya
Pakaian yang dipakai biasanya berwarna cerah, menggunakan rok mini, kain tie-dye, dan menggunakan banyak perhiasan (cincin, kalung, dan gelang). Kogal hampir sama dengan Ganguro. Gadis Kogal terkenal dengan “memamerkan” seakan ingin memberitahu semua orang bahwa mereka sangat mapan melalui pakaian yang mereka gunakan, aksesoris, tas (misalnya menggunakan tas Louis Vuitton), selera musik, dan acara sosial mereka sehari-hari.
Fashion Blogger Cantik Indonesia yang Mendunia
Foto Selfie Ayah Lompati Putri Kaprikornus Trend Di Jepang
Source anehdankonyol.com_Sejarah Harajuku Style Dan Jenisnya