Kebohongan Adegan Tembak Menembak Dalam Film Action
Adegan tembak-tembakan dalam suatu film action memang terlihat seru dan menegangkan dimana sang penembak jitu begitu mudahnya menembak sasaran dengan tepat, walau sambil berlari ataupun melompat. Kebohongan Adegan Tembak Menembak inilah yang menjadi mitos salah perihal senjata api dan dipercaya hampir semua orang. Padahal dalam memakai senjata api tidak sanggup sembarangan lantaran sanggup membahayakan nyawa orang lain ataupun sang penembak sendiri jawaban peluru nyasar.
Izin kepemilikan senjata api pun harus melewati aneka macam training tembak dan lulus tes psikologi yang berlaku tanpa terkecuali bagi Polisi Militer atau masyarakat sipil. Biar ga penasaran, Berikut 10 Adegan Tembak Menembak yang Makara Mitos Salah Senjata Api :
Izin kepemilikan senjata api pun harus melewati aneka macam training tembak dan lulus tes psikologi yang berlaku tanpa terkecuali bagi Polisi Militer atau masyarakat sipil. Biar ga penasaran, Berikut 10 Adegan Tembak Menembak yang Makara Mitos Salah Senjata Api :
1. Benarkah Tembakan Senjata Shotgun Dapat Membuat Target Mental?
Untuk membuat si abjad terlihat lebih bergairah dan ganas, biasanya tembakan dengan shotgun dan senjata sejenisnya sanggup membuat musuh mereka melayang mental jauh ke belakang. Sayangnya di dunia faktual ada sesuatu yang mencegah hal itu menjadi hanya sekedar mitos salah belaka yaitu Hukum Fisika.
Untuk membuat imbas yang lebih menakjubkan, film-film sering melupakan aturan alam dan aturan fisika. Shotgun yakni senjata yang sangat kuat, pistol juga kuat, apalagi itu yakni pistol magnum. Kenyataannya tidak ada senjata yang sanggup membuat seseorang mental jauh ke belakang.
Kemungkinan terbesar yang sanggup terjadi yakni orang tersebut hanya jatuh ke belakang namun tidak melayang atau mental layaknya kartun. Ini lantaran aturan Newton menyampaikan bahwa untuk setiap tindakan, ada yang namanya reaksi timbal balik yang sama. Makara untuk sanggup membuat sebuah peluru mementalkan seseorang jauh ke belakang, maka akan ada energi yang sama membuat si penembak mental jauh ke arah yang berlawanan begitu ia mulai menembak.
Untuk membuat imbas yang lebih menakjubkan, film-film sering melupakan aturan alam dan aturan fisika. Shotgun yakni senjata yang sangat kuat, pistol juga kuat, apalagi itu yakni pistol magnum. Kenyataannya tidak ada senjata yang sanggup membuat seseorang mental jauh ke belakang.
Kemungkinan terbesar yang sanggup terjadi yakni orang tersebut hanya jatuh ke belakang namun tidak melayang atau mental layaknya kartun. Ini lantaran aturan Newton menyampaikan bahwa untuk setiap tindakan, ada yang namanya reaksi timbal balik yang sama. Makara untuk sanggup membuat sebuah peluru mementalkan seseorang jauh ke belakang, maka akan ada energi yang sama membuat si penembak mental jauh ke arah yang berlawanan begitu ia mulai menembak.
Sekarang ini mungkin sudah agak jarang, tapi pada film-film terdahulu hal ibarat ini tidaklah jarang terjadi. Mari katakan ada sebuah adegan baku tembak pistol antara si antagonis (karkater penjahat) dan protagonis (karakter utama). Mereka sedang asik-asiknya melaksanakan baku tembak dan tiba-tiba saja "click.. click.. click..." Si protagonis memicu pistolnya berkali-kali namun yang keluar hanya bunyi "click..." berkali-kali, barulah ia sadar bahwa pelurunya sudah habis.
Si antagonis lalu tertawa mengetahui si protagonis telah kehabisan peluru. Di dunia faktual ini, hal ibarat di atas hanyalah sebuah mitos belaka yang ironisnya banyak dipercaya lantaran film-film popular. Pada ketika sebuah senjata api ibarat pistol telah kehabisan peluru, maka kunci silindernya akan terbuka lebar-lebar memberitahukan semua orang yang melihatnya bahwa ia sudah kehabisan peluru, termasuk si pengguna.
Makara apabila si pengguna tidak sadar pelurunya sudah habis, itu yakni kebohongan. Apabila Anda mendengar bunyi "click" berkali-kali ibarat digambarkan di atas, maka kemungkinan hanyalah kesalahan di pistol ibarat macet contohnya.
Si antagonis lalu tertawa mengetahui si protagonis telah kehabisan peluru. Di dunia faktual ini, hal ibarat di atas hanyalah sebuah mitos belaka yang ironisnya banyak dipercaya lantaran film-film popular. Pada ketika sebuah senjata api ibarat pistol telah kehabisan peluru, maka kunci silindernya akan terbuka lebar-lebar memberitahukan semua orang yang melihatnya bahwa ia sudah kehabisan peluru, termasuk si pengguna.
Makara apabila si pengguna tidak sadar pelurunya sudah habis, itu yakni kebohongan. Apabila Anda mendengar bunyi "click" berkali-kali ibarat digambarkan di atas, maka kemungkinan hanyalah kesalahan di pistol ibarat macet contohnya.
Kebanyakan dari Anda mungkin tidak mempunyai senjata, tapi Anda niscaya mempunyai citra seberapa ancaman mereka bukan? Sebuah senjata api sanggup digambarkan ibarat sebuah silinder besi yang berisikan ledakan, siap meledak kapan saja bahkan untuk kejadian sekecil apapun.
Film-film Hollywood telah memperlihatkan bagaimana sebuah senjata api yang jatuh ke lantai sanggup secara tidak sengaja menembak sekitar mereka. Karena kita memang sedang membicarakan mitos salah senjata api yang muncul lantaran kepopularan film-film, maka hal ini tidak lain dan tidak bukan yakni sekedar mitos salah belaka.
Industri senjata api itu sama dengan industri-industri lainnya. Jika produk mereka sanggup membunuh orang dimana mereka seharusnya tidak, maka polisi, militer, ataupun pemerintah sanggup sangat murka dan membuang semua senjata api mereka. Inilah sebabnya tes kemananan termasuk dijatuhkan secara tidak sengaja harus dilakukan.
Para mahir baiklah bahwa daripada menangkap senjata api yang jatuh, lebih baik membiarkannya jatuh dan gres mengambilnya sehabis mereka menyentuh lantai. Hal ini lantaran bila Anda mencoba menangkap senjata api yang sedang jatuh, akan lebih berbahaya dimana Anda sanggup secara tidak sengaja menarik pemicu senjata api.
Film-film Hollywood telah memperlihatkan bagaimana sebuah senjata api yang jatuh ke lantai sanggup secara tidak sengaja menembak sekitar mereka. Karena kita memang sedang membicarakan mitos salah senjata api yang muncul lantaran kepopularan film-film, maka hal ini tidak lain dan tidak bukan yakni sekedar mitos salah belaka.
Industri senjata api itu sama dengan industri-industri lainnya. Jika produk mereka sanggup membunuh orang dimana mereka seharusnya tidak, maka polisi, militer, ataupun pemerintah sanggup sangat murka dan membuang semua senjata api mereka. Inilah sebabnya tes kemananan termasuk dijatuhkan secara tidak sengaja harus dilakukan.
Para mahir baiklah bahwa daripada menangkap senjata api yang jatuh, lebih baik membiarkannya jatuh dan gres mengambilnya sehabis mereka menyentuh lantai. Hal ini lantaran bila Anda mencoba menangkap senjata api yang sedang jatuh, akan lebih berbahaya dimana Anda sanggup secara tidak sengaja menarik pemicu senjata api.
Bunyi "Click" yang sering ditunjukkan di film-film memang terdengar sangat keren. Baik ketika si protagonis ataupun si antagonis mau menembak, mereka akan menarik palu pemicu pistol mereka ke belakang, bunyi "Click" atau "Clack" muncul, dan barulah korban dihabisi. Sayangnya, proses yang dikenal dengan nama "Cocking" ini hanyalah sebuah mitos salah tapi dipercaya oleh banyak orang berkat kepopularan film-film yang mempunyai unsur ini. Seiring perkembangan zaman, orang-orang yang membuat senjata api juga semakin canggih dan efisien.
Sekarang ini kebanyakan senjata api sudah melaksanakan "cocking" secara otomatis begitu Anda menembakkan pistol Anda. Semua senjata api dibentuk ibarat ini untuk membantu menghemat waktu dan menghilangkan tahapan cocking yang tidak mempunyai kegunaan tersebut. Dan kalaupun Anda memakai senjata api ibarat revolver, biasanya ketika Anda menembak, palu pemicu telah secara otomatis tertarik ke belakang kecuali bila Anda dengan sengaja membatalkan cocking otomatis yang telah dilakukan.
Lalu bagaimana dengan shotgun? Ya, senjata api yang sering digambarkan lebih keren daripada pistol ini memang menawarkan bunyi 'click' yang lebih keren. Tapi sama halnya ibarat pistol, untuk senjata-senjata api yang tidak mempunyai palu pemicu, tujuan menarik silinder ke belakang hanyalah untuk membuang peluru yang sudah kosong dan memasukkan peluru gres ke dalam senjata, dan itu semua sudah terjadi secara otomatis begitu Anda mulai menembakkan shotgun Anda. Makara setiap bunyi "click" bekerjsama juga berarti membuang peluru Anda yang belum terpakai.
Sekarang ini kebanyakan senjata api sudah melaksanakan "cocking" secara otomatis begitu Anda menembakkan pistol Anda. Semua senjata api dibentuk ibarat ini untuk membantu menghemat waktu dan menghilangkan tahapan cocking yang tidak mempunyai kegunaan tersebut. Dan kalaupun Anda memakai senjata api ibarat revolver, biasanya ketika Anda menembak, palu pemicu telah secara otomatis tertarik ke belakang kecuali bila Anda dengan sengaja membatalkan cocking otomatis yang telah dilakukan.
Lalu bagaimana dengan shotgun? Ya, senjata api yang sering digambarkan lebih keren daripada pistol ini memang menawarkan bunyi 'click' yang lebih keren. Tapi sama halnya ibarat pistol, untuk senjata-senjata api yang tidak mempunyai palu pemicu, tujuan menarik silinder ke belakang hanyalah untuk membuang peluru yang sudah kosong dan memasukkan peluru gres ke dalam senjata, dan itu semua sudah terjadi secara otomatis begitu Anda mulai menembakkan shotgun Anda. Makara setiap bunyi "click" bekerjsama juga berarti membuang peluru Anda yang belum terpakai.
Untuk tidak membuat keributan dan diketahui musuh-musuh lainnya, di film-film para pembunuh gelap dan kepetangan memakai peredam bunyi yang mengubah bunyi senjata api mereka dari yang tadinya "bang" menjadi "ptew." Bahkan tidak hanya untuk di film Hollywood, mitos salah ini sangat sering terlihat di aneka macam media lainnya ibarat komik ataupun game.
Yang perlu Anda ketahui yakni bunyi tembakan dari senjata api itu sangatlah keras dan silinder peredam bunyi tidak akan banyak membantu untuk mengurangi bunyi kencang tersebut. Anda sanggup melihatnya sendiri pada video di atas.
Ada alasan mengapa orang-orang menutup kuping mereka ketika sedang menguji coba senjata api, itu lantaran pada umumnya bunyi pistol sanggup membuat bunyi yang sangat kencang sekitar 140-160 decibel (dB). Rentang decibel tersebut sanggup mengakibatkan kerusakan pada indera pendengaran dan dengan dukungan peredam bunyi kencang itu akan berkurang menjadi sekitar 120-130 dB, itupun masih cukup kencang. Anda sanggup membandingkannnya sendiri dengan bunyi teriakan insan yang hanya sekitar 80 dB.
Makara untuk apa peredam bunyi dibuat? Jika Anda sedang berada di luar dan dalam lingkungan yang memang relatif ribut, hal itu sanggup membuat perbedaan. Peredam bunyi sanggup membuat seseorang sulit mengetahui darimana arah bunyi tembakan berasal atau seberapa jauh bunyi sal tembakan.
Yang perlu Anda ketahui yakni bunyi tembakan dari senjata api itu sangatlah keras dan silinder peredam bunyi tidak akan banyak membantu untuk mengurangi bunyi kencang tersebut. Anda sanggup melihatnya sendiri pada video di atas.
Ada alasan mengapa orang-orang menutup kuping mereka ketika sedang menguji coba senjata api, itu lantaran pada umumnya bunyi pistol sanggup membuat bunyi yang sangat kencang sekitar 140-160 decibel (dB). Rentang decibel tersebut sanggup mengakibatkan kerusakan pada indera pendengaran dan dengan dukungan peredam bunyi kencang itu akan berkurang menjadi sekitar 120-130 dB, itupun masih cukup kencang. Anda sanggup membandingkannnya sendiri dengan bunyi teriakan insan yang hanya sekitar 80 dB.
Makara untuk apa peredam bunyi dibuat? Jika Anda sedang berada di luar dan dalam lingkungan yang memang relatif ribut, hal itu sanggup membuat perbedaan. Peredam bunyi sanggup membuat seseorang sulit mengetahui darimana arah bunyi tembakan berasal atau seberapa jauh bunyi sal tembakan.
6. One Hit, Sekali Tembak Saja
Dalam kebanyakan film yang mengakibatkan baku tembak sebagai daya tarik utama mereka, tidaklah jarang terlihat ada musuh-musuh yang pribadi kalah atau meninggal begitu mereka kena tembak walaupun hanya kena sekali. Biasanya hal ini terlihat kepada 'para bawahan' atau ketika si protagonis sedang menyerbu/diserbu gerombolan musuh. Sekali tembak dan matilah musuhnya.
Pada kenyataannya, kemungkinan hal tersebut terjadi hanya sekitar 5%, itupun bila Anda ditembak pas di kepala tepatnya otak atau di jantung dan tidak pribadi dilarikan ke rumah sakit. Ada sebuah kejadian di Miami, Florida, US dimana 8 biro FBI berada dalam sebuah kejadian baku tembak dengan 2 orang pencuri bank.
8 biro FBI menghabiskan seluruh isi pistol mereka dan juga sebuah shotgun. Observasi dari kejadian tersebut menunjukan bahwa walaupun si pencuri bank terkena tembakan berkali-kali termasuk di kepala mereka tidak pribadi berhenti, berbeda sebagaimana ditunjukkan film-film atau media lainnya.
Tembakan di kepala tidak akan pribadi mengakibatkan janjkematian kecuali benar-benar mengenai otak sama halnya juga dengan tembakan lain yang tidak mengenak tempat vital. Makara apa yang sering ditunjukkan sebagai 1 tembakan mematikan di film-film bekerjsama sangatlah kecil kemungkinan untuk hal itu sanggup terjadi.
Pada kenyataannya, kemungkinan hal tersebut terjadi hanya sekitar 5%, itupun bila Anda ditembak pas di kepala tepatnya otak atau di jantung dan tidak pribadi dilarikan ke rumah sakit. Ada sebuah kejadian di Miami, Florida, US dimana 8 biro FBI berada dalam sebuah kejadian baku tembak dengan 2 orang pencuri bank.
8 biro FBI menghabiskan seluruh isi pistol mereka dan juga sebuah shotgun. Observasi dari kejadian tersebut menunjukan bahwa walaupun si pencuri bank terkena tembakan berkali-kali termasuk di kepala mereka tidak pribadi berhenti, berbeda sebagaimana ditunjukkan film-film atau media lainnya.
Tembakan di kepala tidak akan pribadi mengakibatkan janjkematian kecuali benar-benar mengenai otak sama halnya juga dengan tembakan lain yang tidak mengenak tempat vital. Makara apa yang sering ditunjukkan sebagai 1 tembakan mematikan di film-film bekerjsama sangatlah kecil kemungkinan untuk hal itu sanggup terjadi.
7. Peluru Senapan Mesin Dapat Menembak Tanpa Berhenti
Banyak film memperlihatkan bahwa senapan mesin otomatis yakni senjata yang sangat mengagumkan. Asalkan si protagonis atau si antagonis memilikinya maka ia sanggup menembakkannya dalam waktu lama, sebelum pelurunya benar-benar habis. Mari kita coba lihat salah satu senapan mesin yang cukup popular, yaitu M4 Carbine. Senjata ini sanggup menampung 30 peluru dan sanggup ditembakan dengan full-automatic.
Sebagaimana ditunjukkan pada video di atas, anak kecil yang menggunakannya bukan berhenti lantaran ia capek tapi lantaran ia kehabisan peluru hanya dalam waktu 4 detik. Sama halnya juga untuk senapan api popular lainnya ibarat AK-47. Senapan-senapan mesin otomatis ini dibentuk untuk sanggup menghabiskan 700 peluru setiap menitnya, jadi kalau Anda hanya punya 30 maka tidak membingungkan bila peluru tersebut pribadi habis dalam waktu 4 detik.
Di sinilah kita sanggup melihat bagaimana film-film baku tembak yang popular berkat senapan mesin mereka memperlihatkan mitos yang salah. Tidaklah mungkin mereka sanggup menembakkannya dalam waktu yang lama.
Sebagaimana ditunjukkan pada video di atas, anak kecil yang menggunakannya bukan berhenti lantaran ia capek tapi lantaran ia kehabisan peluru hanya dalam waktu 4 detik. Sama halnya juga untuk senapan api popular lainnya ibarat AK-47. Senapan-senapan mesin otomatis ini dibentuk untuk sanggup menghabiskan 700 peluru setiap menitnya, jadi kalau Anda hanya punya 30 maka tidak membingungkan bila peluru tersebut pribadi habis dalam waktu 4 detik.
Di sinilah kita sanggup melihat bagaimana film-film baku tembak yang popular berkat senapan mesin mereka memperlihatkan mitos yang salah. Tidaklah mungkin mereka sanggup menembakkannya dalam waktu yang lama.
Dengan satu pistol saja, seseorang sanggup membunuh banyak orang, apalagi dengan 2 pistol bukan? Dual Wielding yakni istilah yang menunjuk ke seseorang yang menembakkan 2 senjata api secara bersamaan dengan kedua tangan mereka, singkatnya ia memakai 2 senjata api di kedua tangan. Siapapun yang pernah memakai senjata api niscaya menyadari betapa sulitnya menembak sesuatu dengan akurasi yang bagus. Apalagi bila tangan yang digunakan bukanlah tangan mayoritas Anda.
Video di atas memperlihatkan bagaimana seseorang memakai dual wielding untuk menembak dan sanggup terlihat seberapa jelek akurasi orang tersebut, itu juga dilakukan dalam jarak yang relatif sangat dekat. Sedangkan di film-film sering terlihat antagonis yang memakai 2 senjata dan sanggup dengan gampang menghabisi musuh-musuhnya, bahkan dengan akurasi yang luar biasa hebat. Ya namanya juga film kalau kelamaan niscaya tidak menarik bukan?
Video di atas memperlihatkan bagaimana seseorang memakai dual wielding untuk menembak dan sanggup terlihat seberapa jelek akurasi orang tersebut, itu juga dilakukan dalam jarak yang relatif sangat dekat. Sedangkan di film-film sering terlihat antagonis yang memakai 2 senjata dan sanggup dengan gampang menghabisi musuh-musuhnya, bahkan dengan akurasi yang luar biasa hebat. Ya namanya juga film kalau kelamaan niscaya tidak menarik bukan?
OK, hampir dalam semua film, ditunjukkan bahwa beberapa peluru mempunyai imbas mengagumkan ibarat sanggup meledakkan apapun khususnya mobil. Sebegitu peluru menyentuh tangki mobil, maka 'kaboom!' Meledaklah kendaraan beroda empat tersebut. Dari fatwa sederhana saja, hal ini intinya sangat kecil kemungkinan untuk sanggup terjadi. Para produsen kendaraan beroda empat niscaya tidak suka bila produk mereka sanggup meledak hanya lantaran seseorang mengalami kecelakaan ringan atau lantaran tidak mahir parkir.
Jika hal ini benar apa adanya, maka semua kecelakaan kendaraan beroda empat sanggup berakhir dengan imbas ledakan film-film Hollywood. Mythbusters telah menunjukan bahwa mitos ini hanyalah sekedar kepercayaan salah mengenai senjata api. Kalaupun hal ini sanggup terjadi, ada kondisi tertentu yang harus dipenuhi yaitu jenis peluru yang digunakan dan senjata yang digunakan.
Pada percobaan menembak ke sebuah object tangki gas, Pistol dan Shotgun tidak sanggup meledakkan gas didalam tangki. Dan tangki gas hanya berhasil meledak ketika memakai senapan mesin berat kaliber automatis yang biasa digunakan oleh militer ketika perang.
Jika hal ini benar apa adanya, maka semua kecelakaan kendaraan beroda empat sanggup berakhir dengan imbas ledakan film-film Hollywood. Mythbusters telah menunjukan bahwa mitos ini hanyalah sekedar kepercayaan salah mengenai senjata api. Kalaupun hal ini sanggup terjadi, ada kondisi tertentu yang harus dipenuhi yaitu jenis peluru yang digunakan dan senjata yang digunakan.
Pada percobaan menembak ke sebuah object tangki gas, Pistol dan Shotgun tidak sanggup meledakkan gas didalam tangki. Dan tangki gas hanya berhasil meledak ketika memakai senapan mesin berat kaliber automatis yang biasa digunakan oleh militer ketika perang.
Apa sih bayangan Anda akan Rompi atau Jaket Anti Peluru? Apa sebuah rompi magis yang sanggup membuat Anda kebal mengubah tembakan peluru beneran menjadi tembakan peluru bb airsoftgun? Jika ini citra Anda akan rompi Anti Peluru maka itu berarti Anda telah dibohongi film-film Hollywood dan dibentuk mempercayai sebuah mitos senjata api yang salah. Pada nyatanya, kebanyakan rompi anti peluru yang ada kini ini hanya menawarkan proteksi untuk senjata api ringan ibarat pistol dan itupun hanya efektif dari jarak tertentu.
Dan apabila senjata api yang digunakan yakni senapan mesin ibarat AK-47 maka rompi anti peluru yang biasa digunakan tidaklah menawarkan proteksi sama sekali. Tubuh Anda tetap akan ibarat jelly lembek yang ditusuk-tusuk dengan garpu. Memang ada rompi anti peluru yang menawarkan proteksi untuk senapan mesin namun rompi ini terbukti sangat tidak efisien.
Hal ini lantaran mereka sangat berat dan mempunyai harga sangat mahal, itu juga hanya efektif untuk senapan mesin yang ditembakkan dengan jarak lebih dari 14 meter. Kurang dari itu keefektifannya jauh berkurang. Bagaimana, Masih Percayakah Anda dengan Adegan Tembak Menembak Dalam Film Action?
Dan apabila senjata api yang digunakan yakni senapan mesin ibarat AK-47 maka rompi anti peluru yang biasa digunakan tidaklah menawarkan proteksi sama sekali. Tubuh Anda tetap akan ibarat jelly lembek yang ditusuk-tusuk dengan garpu. Memang ada rompi anti peluru yang menawarkan proteksi untuk senapan mesin namun rompi ini terbukti sangat tidak efisien.
Hal ini lantaran mereka sangat berat dan mempunyai harga sangat mahal, itu juga hanya efektif untuk senapan mesin yang ditembakkan dengan jarak lebih dari 14 meter. Kurang dari itu keefektifannya jauh berkurang. Bagaimana, Masih Percayakah Anda dengan Adegan Tembak Menembak Dalam Film Action?
Cewek Seksi Menembak Kawanan Gangster, Gara2 GTA Sand Andreas
Mafia Rusia Tembaki Jalanan Sambil Drift Mobil
Source
tahupedia.com_10 Mitos Salah Tentang Senjata Api yang Dipercaya Semua Orang
Mafia Rusia Tembaki Jalanan Sambil Drift Mobil
Source
tahupedia.com_10 Mitos Salah Tentang Senjata Api yang Dipercaya Semua Orang