Tips Liburan Murah Ke Jepang Ala Backpacking
Bosan berkunjung ke daerah wisata yang ada di Indonesia dan ingin rasanya liburan tahun ini kau jalan-jalan ke luar negeri menyerupai mengunjungi Jepang yang populer akan keindahan bunga Sakuranya. Mau banget tapi niscaya budget mahal! Tenang, Ada Trik dan Tips Liburan Murah Ke Jepang yang pastinya sangat menghemat uang apalagi buat kau yang hobi melaksanakan perjalanan ala Backpacker (wisata beransel dengan bawaan barang secukupnya dan tanpa kelompok Tour and Travel).
Serunya berwisata di Jepang dimana masyarakatnya tetap memelihara teguh Tradisi Unik peninggalan nenek moyang, dibalik pesatnya laju pertumbuhan ekonomi dan kemajuan teknologi. Ada keseimbangan dalam keragaman hidup modern dan tradisional di Negara Matahari Terbit Ini. Berikut 7 Trik dan Tips Liburan Murah Ke Jepang ala Backpacking :
Biaya termahal yang harus kau keluarkan demi mewujudkan pertualangan ke Negeri Sakura yakni ongkos tiket. Dalam kondisi normal, tiket PP ke Jepang bisa dibanderol dengan harga 5-8 juta. Tapi buat kau yang dananya terbatas, jangan berkecil hati dulu. Dengan sedikit ketekunan dan kelihaian mencium kesempatan, tiket murah masih mungkin kau dapatkan.
Jangan malas berkunjung ke situs budget airline yang sering memperlihatkan tiket promo. Jika kau memesan jauh-jauh hari, tidak jarang harga yang bisa kau dapatkan cukup bersaing. Bahkan, Mei kemudian budget airlines yang banyak melayani rute Asia memperlihatkan tiket promo seharga 3 juta rupiah saja untuk perjalanan pulang pergi Kuala Lumpur bagi 2 orang. Iya, cukup Rp 1.500,000,00/ orang. Lumayan banget ‘kan?
2. Pilih Musim Dingin Sebagai Waktu Keberangkatan
Ingin tiket murah, tentu kau harus mau sedikit berkorban. Salah satu pengorbanan semoga bisa sanggup tiket murah yakni dengan menghindari peak season yang jadi incaran turis kebanyakan. Di Jepang, Haru (musim semi, bulan Mei-Juni) dan Natsu (musim panas, bulan Juli-September) yakni waktu paling menarik hati untuk traveling. Saat itu Sakura mulai bermunculan, udaranya pun hangat dan menyenangkan.
Wajar jikalau harga tiket di bulan-bulan tersebut melonjak tinggi. Tapi biarkan turis berdompet tebal yang menikmati hangatnya cuaca. Kamu yang mau hemat harus rela sedikit berpayah-payah. Trik untuk mendapat tiket murah yakni pergi ketika Fuyu (musim dingin.) Maskapai penerbangan biasanya lebih loyal mengatakan bagian harga untuk kepergian di ekspresi dominan hirau taacuh yang relatif sepi penumpang.
Jangan khawatir kehilangan kesempatan menikmati pemandangan di ekspresi dominan dingin. Ada beberapa destinasi wisata yang justru lebih anggun jikalau dikunjungi ketika salju sedang banyak berkumpul di atas tanah.
3. Pintar-Pintar Pilih Penginapan, Jangan Sampai Uang dan Waktumu Habis Di Jalan
Tiket sudah terbeli, sekarang saatnya memutar otak demi mendapat penginapan yang strategis. Jepang populer dengan biaya transportasi yang tidak murah, maka dari itu ada baiknya kau pilih penginapan yang jalan masuk ke banyak sekali lokasinya mudah. Ada beberapa alternatif yang bisa kau coba:
Dari situs macam HostelWorld kau bisa dengan gampang memesan penginapan, bahkan jauh-jauh hari sebelum berangkat ke Jepang. Pilihannya pun beragam, mulai dari yang murah hingga yang mahal. Tapi semurah apapun penginapan di Jepang, jangan harap kau bisa sanggup harga dibawah Rp 100.000,00 ala hotel kelas melati.
Jika beruntung, harga termurah untuk share dorm yang diisi 6 orang mengharuskanmu merogoh kocek sebesar 1.300 Yen atau sekitar Rp 160.000,00 . Harga ini bervariasi tergantung kota tujuan yang kau datangi, dan pilihan kamar yang dipilih. Kalau mau kamar yang cuma diisi 1-2 orang dan berkamar mandi dalam, siap-siap saja harus membayar lebih mahal.
Kemudahan teknologi sekarang bisa jadi jembatan untukmu yang butuh daerah menginap murah di negara orang. Lewat situs Couchsurfing kau bisa menemukan member CS (couchsurfer-red) yang dengan bahagia hati membuka pintu daerah tinggalnya untuk kau menumpang sementara. Tidak hanya memperlihatkan daerah tinggal gratis, menginap ala couchsurfer juga memberimu kesempatan untuk berinteraksi eksklusif dengan masyarakat lokal.
Member couchsurfing yang kau tumpangi itu bisa jadi orang yang bisa memberi saran perjalanan. Tidak sedikit juga yang masih tetap bekerjasama baik dengan CS yang memberi tumpangan sekembalinya mereka ke tanah air.
c. Menginap di Dorm Teman
Jepang yakni negara yang jadi tujuan banyak pelajar Indonesia untuk menimba ilmu. Tidak sulit menemukan komunitas orang Indonesia di Jepang. Bahkan mungkin kawanmu yakni salah satu diantaranya. Kalau mau sanggup tumpangan gratis yang minim basa-basi, dorm atau apato (apartemen-red) teman bisa jadi andalan.
Satu yang harus kau ingat, tidak semua rumah di Jepang punya futon (kasur-red) berlebih. Maka, sebelum menginap pastikan dulu kawanmu punya cadangan futon yang bisa kau gunakan. Kalau tidak, kau harus siap tidur di sofa atau di lantai. Tapi tenang, kondisi ini bisa diakali dengan membawa sleeping bag yang bisa kau pakai untuk menghalau dingin.
Ada lagi pilihan gratis untuk menginap: camping di taman publik! Hah, kemping? Di tengah kota? Yup, Jepang punya hukum unik soal izin membuka tenda di taman kota. Pada dasarnya, kebiasaan tidur di daerah umum sudah bukan jadi hal yang asing di tengah masyarakat Jepang. Kamu bisa dengan gampang menemukan orang-orang tertidur di kereta, di stasiun, hingga backpacker yang menumpang tidur di Mc Donald.
Jika tertarik melaksanakan urban camping kau tidak perlu repot mengurus banyak sekali persayaratan. Temukan taman kota, buka tenda, kemudian nikmatilah pengalaman berkemah di tengah kota. Tapi ingat ya, jadilah pelancong yang bertanggung jawab. Jangan buang sampah sembarangan!
Biaya transportasi di Jepang tidaklah murah, kereta cepat (shinkansen) dari Fukuoka ke Tokyo saja bisa dibanderol dengan harga 12.000-40.000 Yen, sesuai jarak tempuh perjalanan. Itu artinya kau harus mengeluarkan uang sebesar 1,3 juta – 5 juta rupiah. Tapi bukan jalan-jalan backpacker dong namanya kalau tidak bisa menemukan alternatif yang lebih terjangkau?
a. Gunakan Situs Hyperdia Untuk Mencari Pilihan Kereta Lokal yang Lebih Terjangkau
Daripada naik Shinkansen yang harganya selangit, kenapa tidak memanfaatkan kereta lokal yang harganya lebih murah? Selama kau tak diburu waktu, naik kereta lokal justru bisa memberimu kesempatan melaksanakan eksplorasi ke lebih banyak tempat. Kamu bisa turun di stasiun kota yang ingin kau jelajahi, melihat-lihat sekeliling, kemudian tetapkan apakah atau melanjutkan perjalanan atau menetap beberapa hari.
Melalui Hyperdia kau bisa menemukan banyak sekali pilihan jenis kereta mulai dari Shinkansen hingga local train. Situs ini juga memberikanmu rute perjalanan, lamanya jarak tempuh, hingga di stasiun mana saja kau harus berganti kereta.Hyperdia juga menyediakan pilihan Bahasa Inggris buat kau yang sama sekali buta abjad Jepang.
b. Pilih Transportasi Dalam Kota yang Paling Efektif dan Murah, Kemudian Pilih Tiket Terusan
Setiap kota di Jepang punya sistem transportasi andalan yang berbeda. Di beberapa kota, kereta api bisa kau jadikan rujukan untuk berjalan-jalan. Di beberapa kota lain, jalur bus lebih efisien untuk digunakan. Agar tidak salah memilih, riset dulu moda transportasi apa yang paling menguntungkan untukmu.
Jika sudah menemukan mode transportasi yang paling sesuai, usahakan untuk membeli tiket terusan. Harga tiket satuan biasanya berkisar antara 300-500 Yen setiap perjalanan. Bandingkan dengan harga tiket terusan “Tokyo Free Kippu” yang memungkinkanmu bebas naik kereta, bus dan subway di Tokyo selama 1 hari penuh dengan hanya membayar 1.580 Yen. Jauh lebih hemat ‘kan?
c. Jangan Ragu Beli Seishun 18 Kippu
Pada ekspresi dominan liburan ekspresi dominan Panas dan ekspresi dominan Dingin, perusahaan kereta api Jepang memperlihatkan tiket kereta api terusan yang berlaku untuk masa penggunaan 5 hari. Tiket kereta ini memungkinkan penggunanya menjajal seluruh rute kereta api lokal di Jepang. Harganya pun cukup murah, 11.850 Yen atau sekitar Rp 1.500.000,00.
Dengan tiket terusan yang bisa kau dapatkan di setiap stasiun ini, kau bisa menjelajah ke seluruh pelosok Jepang dari Hokkaido hingga Kyushu. Satu yang harus kau persiapkan jikalau ingin backpacking memakai tiket ini: kemas barang seringkas mungkin dan pastikan kau tahu benar di stasiun mana saja kau harus berpindah kereta.
d. Bus Malam Bisa Kaprikornus Alternatif
Selain kereta, bus malam juga bisa jadi alternatif untuk perjalanan antar kota di Jepang. Harga yang relatif bersaing dan kenyamanan yang ditawarkan menciptakan bus malam layak dijajal. Saat tiket Shinkansen harganya mencekik leher, tiket bus malam masih bisa terjangkau dalam anggaran pejalan berkantung tipis.
e. Jangan Malas Jalan Kaki!
Di Jepang, jangan pernah malas jalan kaki. Sarana dan prasarana jalan di Jepang sangat mendukung untuk pejalan kaki. Siapkan sepatu yang nyaman, pakaian yang sesuai cuaca, dan jangan lupa bawa jas hujan atau payung. Tak perlu takut tersesat, di sekitar stasiun kota kau bisa mendapat peta yang bisa memandu perjalananmu.
5. Cerdiklah Mencari Pilihan Untuk Makan Hemat!
Makanan di Jepang populer mahal. Tapi jangan kecil hati dulu, kau tetap bisa makan dengan harga terjangkau kok asal cendekia memilih.
a. Beli masakan cepat saji di Konbini
Jepang populer dengan banyak convenient store (konbini) yang bisa jadi alternatifmu untuk mencari masakan murah. Di konbini, kau bisa menemukan onigiri, salad, hingga set masakan (bento) yang harganya cukup terjangkau dan mengenyangkan. Di sana kau juga bisa menghangatkan makanan-makanan tersebut di mocrowave hingga kau bisa menikmatinya dengan lebih nikmat.
b. Ingin Sushi? Beli Saja Kaiten Sushi
Gak afdol rasanya kalau ke Jepang nggak makan sushi. Buat pelancong dengan anggaran minim, kaiten sushi cocok dicoba untuk mengobati rasa penasaranmu akan rasa sushi otentik orisinil Jepang. Satu piring sushi di atas roda berjalan ini dipatok dengan harga mulai 100 Yen- 300 Yen. Cukup murah bukan?
c. Jajal Street Food yang Murah dan Yuuum!
Jangan ragu mencoba jajanan yang dijual di jalanan Jepang. Ada oden (makanan rebus semacam tempura yang berkuah hangat), tempura, hingga okonomiyaki (omelet khas Jepang), karage, hingga Takoyaki. Makanan yang dijajakan di kanan-kiri sisi jalan ini biasanya dijual dengan harga murah pun disajikan dalam keadaan hangat. Hmmmm….nyum-nyum!
6. Belanja Oleh-Oleh di Hyakuen Store
Pulang dengan tangan kosong sehabis melancong bukanlah kebiasaan orang Indonesia. Tapi, harga souvenir khas Jepang biasanya cukup mahal. Kantung pejalan yang mepet bisa makin kering kalau harus bawa buah tangan yang harganya selangit. Untunglah Jepang punya toko 100 Yen yang bisa kau tuju untuk mencari oleh-oleh.
Di toko ini, hampir semua barang kebutuhan tersedia. Mulai dari alat mandi, pernak-pernik, hingga alat rumah tangga. Harganya pun murah — tak lebih dari Rp 15.000,00 saja.
7. Tak Perlu Ambisius Menentukan Destinasi
Satu trik paling ampuh semoga biaya jalan-jalanmu ke Jepang tetap terkontrol yakni dengan mengatur taktik dalam menentukan destinasi. Jepang terdiri dari 2 kepulauan besar, akan sangat mahal jikalau kau berambisi untuk menaklukkan seluruhnya dalam satu waktu. Be considerate with your budget, tentukan destinasi yang terjangkau anggaranmu. Tuntaskan dulu menjelajah Pulau Kyushu sebelum menyeberang Ke Honshu. Jangan buru-buru ingin ke Tokyo kalau tiket yang kau sanggup mengharuskanmu turun di Fukuoka.
Tiap wilayah di Jepang punya keunikan dan keindahannya sendiri, yang layak untuk dijelajahi. Kalau masih belum menyambangi semua tempat, kau juga selalu punya alasan untuk kembali kan? Lalu, tunggu apa lagi? Angkat ranselmu, kemas barang-barang ke dalam koper. Negeri Sakura yang penuh keindahan itu sudah menunggu untuk kau taklukkan!
Tren Foto Bersama Orang yang Sudah Mati
Propaganda Foto Cut Nyak Dhien Berhijab
Tren Foto Bersama Orang yang Sudah Mati
Propaganda Foto Cut Nyak Dhien Berhijab
Source
hipwee.com_Trik Biar Kamu Bisa Backpacking Murah ke Jepang