Pensil Ini Lebih Besar Lengan Berkuasa Dari Baja Dan Berlian
Apakah ini yakni sebuah pemicu revolusi dalam sains ! Grafena juga dikenal Graphene mempunyai kekuatan super luar biasa 20 kali lebih berpengaruh dari Berlian dan 200 kali lebih berpengaruh dari baja dan 6 kali lebih ringan. Sama mirip Isi Pensil Lebih Kuat dari Baja dan Berlian bedanya grafit yakni jenis karbon yang gampang terbakar dan gampang hancur ketika terkena tekanan. Namun, dengan mengupas dan mengisolasi grafit isi pensil menjadi lapisan atom tebal memakai pita perekat (selotip) biasa.
Graphene juga bersifat sangat konduktif -- baik untuk menghantarkan listrik dan panas. Jika itu belum cukup mengagumkan, graphene nyaris transparan, kedap terhadap gas, dan mempunyai sifat -- yang berdasarkan para ilmuwan -- gampang diubah.
Seperti yang diketahui, berlian dan grafit mirip yang digunakan untuk isi pensil berbahan dasar sama yaitu karbon. Reaksi yang membentuk mereka menjadi penentu perbedaan dan nilai keduanya. Berlian terbentuk di kedalaman 150 kilometer, dengan tekanan sekitar 5 giga pascal dengan temperatur sekitarnya 1.200 derajat Celcius. Membuatnya menjadi benda yang superkeras. Bahkan Diamond yang berarti berlian berasal dari Bahasa Yunani adamas yang berarti "tak bisa dihancurkan".
Graphene juga bersifat sangat konduktif -- baik untuk menghantarkan listrik dan panas. Jika itu belum cukup mengagumkan, graphene nyaris transparan, kedap terhadap gas, dan mempunyai sifat -- yang berdasarkan para ilmuwan -- gampang diubah.
Seperti yang diketahui, berlian dan grafit mirip yang digunakan untuk isi pensil berbahan dasar sama yaitu karbon. Reaksi yang membentuk mereka menjadi penentu perbedaan dan nilai keduanya. Berlian terbentuk di kedalaman 150 kilometer, dengan tekanan sekitar 5 giga pascal dengan temperatur sekitarnya 1.200 derajat Celcius. Membuatnya menjadi benda yang superkeras. Bahkan Diamond yang berarti berlian berasal dari Bahasa Yunani adamas yang berarti "tak bisa dihancurkan".
Dua ilmuwan kelahiran Rusia, Andre Geim dan Konstantin Novoselov, meraih Hadiah Nobel pada tahun 2010. Mengarahkan pada inovasi sebuah 'material ajaib', yang ditakdirkan mengubah hidup insan di Abad ke-21: graphene atau grafena.
Grafena yakni serat karbon yang hanya disusun dari satu lapis atom karbon yang tersusun dalam kisi sarang lebah. Saat ini, sebuah laboratorium riset di Korea Selatan mungkin telah menciptakan lompatan dari teori ke praktis, dengan menyebarkan cara untuk mensintetiskan grafena, yang berpotensi untuk digunakan pada skala komersial. Substansi, "kisi atom yang sempurna" mempunyai kemampuan menarik, yang membuatnya berpotensi digunakan dalam aneka macam industri dan untuk nyaris semua tujuan.
Grafena yakni serat karbon yang hanya disusun dari satu lapis atom karbon yang tersusun dalam kisi sarang lebah. Saat ini, sebuah laboratorium riset di Korea Selatan mungkin telah menciptakan lompatan dari teori ke praktis, dengan menyebarkan cara untuk mensintetiskan grafena, yang berpotensi untuk digunakan pada skala komersial. Substansi, "kisi atom yang sempurna" mempunyai kemampuan menarik, yang membuatnya berpotensi digunakan dalam aneka macam industri dan untuk nyaris semua tujuan.
Grafena merupakan salah satu bentuk alotrop karbon, dasar dari semua kehidupan di Bumi. Alotrop karbon yang lebih dikenal termasuk berlian dan grafit. Yang menciptakan grafena unik yakni ketipisannya -- mempunyai ketebalan hanya satu atom saja, yaitu karbon yang disusun menyamping pada kisi yang ibarat sarang lebah dan diperkirakan sebagai materi semikonduktor tertipis di dunia.
Fleksibilitasnya menciptakan grafena bisa digunakan untuk menciptakan sebuah perangkat yang fleksibel atau bisa dipakai. "Grafena mempunyai banyak potensi, terutama dalam hal aplikasi industri untuk perangkat optik dan elektronik," kata Ping Sheng, seorang Profesor nanosains di Hong Kong University of Science and Technology. Satu-satunya kendala yakni kuantitasnya. Seandainya grafena bisa diproduksi dalam skala besar. "Jika bisa demikian, itu akan menjadi sebuah terobosan besar."
Selain ketipisan yang luar biasa, keunggulan lainnya yakni beratnya yang ringan. Grafena bisa digunakan untuk menciptakan komponen ultra-ringan untuk -- misalnya-- industri penerbangan, yang secara dramatis mengurangi berat pesawat -- dan dengan demikian secara signifikan meningkatkan efisiensi materi bakar tanpa mengorbankan kekuatannya. Luar biasa!
Grafena bahkan disebut-sebut sebagai masa depan kondom. Bill and Melinda Gates Foundation tahun kemudian memperlihatkan hibah U$ 100.000 untuk mendanai pengembangan alat kontrasepsi berbahan grafena.
Tantangan dalam Produksi Grafena
Salah satu tantangan penting produksi grafena yakni cara material itu dikembangkan. Material itu masih harus diisolasi memakai teknik Scotch Tape, diisolasi dari grafit -- yang digunakan dalam batang pensil dengan teknik yang rumit dan kompleks memakai selotip. Juga konduktivitasnya yang tidak sanggup diubah, yang berarti bahwa sebagai semikonduktor, grafena tak berguna, meskipun peneliti bereksperimen dengan substansi untuk mencari cara mengatasi problem ini. Salah satu solusi yang mungkin dilakukan yakni dengan memakai proses kimia.
Jika kekurangan ini bisa diatasi, grafena bisa digunakan dalam aneka macam perangkat sebagai pengganti transistor silikon supercepat, yang sudah mencapai kapasitas maksimal mereka. Grafena punya kemampuan seratus kali mobilitas elektron silikon. Keterbatasan lain tiba dalam bentuk produksi: dikala ini hanya sanggup disintesis dalam bentuk kristal kecil. Meskipun ini cukup bagi para peneliti untuk menguji sifat-sifat dan memahami manfaatnya, belumlah cukup memproduksinya untuk penggunaan komersial secara massal.
Hingga kini, pendanaan publik dan sektor swasta secara aktif mengeksplorasi substansi tersebut. Uni Eropa menggelontorkan US$ 1,3 miliar dalam bentuk dana penelitian yang berpotensi mengubahnya biar bisa digunakan dalam aneka macam sektor, termasuk elektronik, energi, kesehatan, dan konstruksi. Dana tersebut untuk digunakan pada tahun 2013 sampai 2023. Kemudian, Samsung Advanced Institute of Technology pekan kemudian mengumumkan telah menyebarkan "metode sintesis terobosan" dalam produksi grafena, dan berharap itu akan membuka jalan bagi komersialisasi materi tersebut. Hasilnya dipublikasikan dalam jurnal ilmiah Science.
Samsung melihat grafena sebagai "bahan yang sempurna" untuk perangkat generasi berikutnya, dan terobosan yang bisa mempunyai implikasi besar untuk produksi komersial . "Ini yakni salah satu terobosan paling signifikan dalam penelitian grafena dalam sejarah," kata para peneliti dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan oleh Samsung. " Kami berharap inovasi ini bisa mempercepat komersialisasi grafena, yang bisa membuka jalan bagi kala gres teknologi elektronik berbasis konsumen."
Dalam kemitraan dengan dengan Sungkyunkwan University, Samsung Advanced Institute of Technology telah mempelopori gafena dalam skala selapis wafer. Sebelumnya, sudah dihasilkan satu lapisan graphene berdiameter 30 inchi. Namun dirasa kurang efektif. Belum terungkap, apakah Samsung berencana untuk menciptakan terobosan proses sintesis massal, sebuah langkah yang cepat akan mempercepat adopsi graphene dalam penggunaan sehari-hari .
Namun, berdasarkan Sheng, tidak akan usang lagi sebelum proses tersebut dilakukan secara luas. "Saya pikir, tak mungkin mereka (Samsung) akan menyembunyikannya dalam waktu lama, bahkan kalau mereka menginginkannya... Akan ada banyak pabrik di seluruh dunia melaksanakan hal yang sama," kata dia.
Berapakah Berat Palu Thor ?
Aneh, Larangan Paling Aneh Di Dunia
Source Ajaib, Isi Pensil Ini Makara Lebih Mahal Dan Kuat Dari Berlian
Berapakah Berat Palu Thor ?
Aneh, Larangan Paling Aneh Di Dunia
Source Ajaib, Isi Pensil Ini Makara Lebih Mahal Dan Kuat Dari Berlian